Tuesday, March 27, 2012

Puisi Cinta Tertua

Puisi adalah ekspresi batin atau perasaan yang diungkapkan melalui kata-kata yang indah, lemah gemulai dengan sajak-sajak dan irama mengandung banyak arti dan makna. Puisi adalah rangkaian yang menyatu, sangat lah merdu jika dilantunkan dengan kejujurang dengan perasaan, puisi juga sebagai kata-kata yang dapat menembus hati bagi memberikan makna yang luar biasa bagi hati. :)

Puisi itu menarik, membuat kagum bagi sang pendengar, bila puisi yang dibacakan ditaburi dengan serbuk-serbuk cinta yang mendalam. Orang yang membaca puisi disebut penyair, sang penyair akan merangkai kata-kata biasa menjadi kata-kata yang penuh makna. Puisi adalah uangkapan rahasia, jika ingin mengerti, harus benar-benar dipahami dengan jiwa dan sesuai dengan irama sajak-sajaknya.

Jika seseorang mencintai orang lain, berkata-kata dengan puisi merupakan suatu hal yang menunjang kemesraan, karena dapat membuat orang yang dicintai dapat tersenyum dan mudah cinta, dengan syarat puisi itu benar-benar dari jiwa dan tidak hanya sebuah gombalan dan kepalsuan saja. :)

Berbeda dengan cara Tuhan mengungkapkan cinta-Nya kepada hamba-Nya, Tuhan menurunkan firman-firman-Nya yang indah berupa Al-Qur'an yang dapat menenangkan hati dan menyejukkan jiwa. AL-Qur'an bukanlah sebuah puisi tetapi berpuisi, karena lantunan dari firman-firman-Nya tiada duanya dan tidak bisa ditiru atau dibuat oleh siapapun juga. Bagi yang ingin hatinya tenang, bisa segera dibaca ayat-ayat-Nya yang begitu sempurna. :)

Cinta itu unik sehingga dapat membuat seseorang bergairah memberikan hal yang unik juga pada yang dicintainya, terutama memberikan puisi yang dicintainya. Ada hal yang menarik jika membahas tentang puisi cinta, ada puisi cinta tertua atau puisi cinta yang pertama kali hadir dari seorang yang jatuh cinta. Mau tau ...?

Puisi cinta tertua ditemukan di Istanbul Turki dalam bentuk tanah liat yang berbentuk lonjong, puisi cinta ini tertulis dalam bahasa sumeria, dan puisi pertama kali yang dibaca oleh seorang raja bernama Shun-shin pada 2029-2037 SM, saat ini puisi tersebut diletakkan disebuah museum Turki. Menurut para ahli, puisi tersebut ditemukan di pemakaman pasir i\Irak, dan penulisnya menggunakan stylus (pena jaman dulu) ditanah liat yang terbentuk, sehingga bisa ada sampai sekarang karena tanah liat itu bisa menjadi keras. :)

Dibawah ini ada foto dari puisi cinta tertua yang dituliskan dibadan tanah liat ratusan tahun yang lalu.

puisi cinta tertua

Penulis mencoba mengartikan atau menerjemahkan sedikit dalam bentuk sederhana:

Mempelaiku, kekasih hatiku

Kesederhanaan adalah keindahanmu, honeysweet

Raja adalah cintaku

Kesederhanaan adalah keindahanmu

Mempelaiku, biarlah aku memelukmu

Belaiaku lebih manis daripada madu

Diranjang yang penuh dengan kemanisan

Biarkan aku menikmati keindahanmu

Raja, biarlah aku memelukmu

Belaianku lebih manis daripada madu

Mempelaiku, engkau telah bersenang-senang denganku

Ceritakan pada Ibuku, ia akan membermu makanan lezat

Juga Ayahku, ia akan memberimu hadiah

Kau, karena kau mencintaiku

Maka berikanlah aku do'a melalui belaianmu

Oh Tuhanku, Sang Maha Pelindung

Aku Shu-shin, siapa yang menggembirakan hati Enlil

Berikan aku do'a melalui belaianmu

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for 
WordPress, Blogger...