Friday, July 6, 2012

Berharap Pujian Itu Menyiksa


Selama ini saya lebih banyak memberikan training di berbagai perusahaan, khususnya 100 perusahaan terbaik versi Fortune. Baru beberapa bulan ini saya gencar dan intensif memberikan training ke publik yang berbayar. Dua seminar atau training yang ditawarkan intensif ke publik adalah “SuksesMulia Entertrainment” dan “Makelar Rezeki”.

Seminar atau training publik itu ternyata tantangannya lebih berat. Kita harus melakukan promosi dan mencari peserta. Peluang rugi terbuka lebar bila peserta tidak memenuhi target. Hal ini sangat berbeda jauh dengan training atau seminar di perusahaan yang semuanya sudah tersedia.

Sebagai manusia biasa, saya terkadang khawatir dan gelisah sebelum seminar atau training yang ditawarkan ke publik. Bahkan terkadang saya sulit tidur sebelum hari H. Emosipun naik turun, tidak stabil. Tentu saya tidak mau hal ini berlangsung setiap saya hendak mengadakan acara untuk publik. Saya harus segera berbenah, saya harus melakukan evaluasi diri dan introspeksi.

Setelah melakukan perenungan ternyata saya menemukan bahwa sumber kekhawatiran, kegelisahan dan ketakutan adalah “berharap pada pujian manusia”.  Karena sebenarnya tugas manusia hanyalah menyiapkan segala sesuatu dengan cara yang terbaik, hasilnya biarlah yang Maha Tahu yang menentukannya.

Apabila kita sudah menyiapkan segala sesuatu dengan cara terbaik tetapi hasilnya tidak sesuai harapan kita, sadarilah bahwa itu cara Sang Maha Pengasih melindungi kita. Boleh jadi kalau hasilnya sesuai harapan, kita akan menjadi sombong dan angkuh. Atau, mungkin kita menjadi sulit menerima masukan, kritikan dan nasihat dari banyak orang.

Yakinlah bahwa bila kita memberikan yang terbaik pasti kita akan mendapatkan yang terbaik dari Sang Pemilik Semesta. Dan perlu kita sadari bahwa yang terbaik menurut Sang Maha Tahu belum itu terbaik menurut kita. Sebaliknya kita menganggap sesuatu itu baik bagi kita tetapi sesungguhnya tidak baik menurut Dia.  Pasrahkanlah hasil kepada-Nya karena Dialah yang Maha Tahu tentang baik dan buruk di alam semesta.

Berharaplah pada pujian Allah, sang Maha Tahu. Dia yang tahu kapan harapan kita dipenuhi dan kapan harapan kita ditunda realisasinya. Dengan selalu berharap kepada-Nya hidup kita lebih tenang, lebih nikmat dan selalu bersemangat untuk selalu berbuat dengan cara-cara yang lebih hebat. Sementara berharap pada pujian manusia itu akan menyiksa pikiranmu, menyiksa hatimu dan tentunya menyiksa hidupmu.

Related Posts Plugin for 
WordPress, Blogger...