Wednesday, July 11, 2012

Rokok Sering Dipakai Sebagai Cara untuk Langsing

img 
Banyak orang yang merokok hanya karena ingin tubuhya lebih kurus. Namun ingin kurus dengan cara merokok sama artinya memperbesar risiko kesehatan.

Orang bisa kurus dengan merokok karena nikotin menyebabkan lever melepaskan zat glikogen yang bisa menaikkan kadar gula darah dan akhirnya menutupi rasa lapar.

Merokok juga membuat perasaan menjadi enak dan lebih baik karena nikotin meningkatkan level hormon dopamin (hormon pemicu rasa senang) dalam otak.

Tapi benarkah jika berhenti merokok badan jadi gemuk?

Sebuah studi menemukan empat dari lima orang yang berhenti merokok akan mengalami kenaikan berat badan rata-rata 2 hingga 5 kilogram.

Tapi kabar baiknya, mantan perokok bisa memiliki berat badan yang normal lagi setelahnya. Syaratnya, tetap fokus untuk berhenti merokok dan beri kesempatan tubuh untuk menyesuaikan diri.

Sebuah studi baru menemukan setahun setelah berhenti, berat badan mantan perokok akan naik rata-rata 8-10 pon. Jumlah ini lebih tinggi daripada angka yang ditunjukkan pamflet kampanye stop merokok yang biasanya mencantumkan angka sekitar 3 kilogram dan lebih tinggi daripada penambahan berat badan yang dilaporkan bisa ditoleransi sebagian besar wanita (sekitar 2,27 kilogram).

Namun peneliti menekankan konsekuensi kesehatan dari penambahan berat badan itu takkan merusak manfaat kesehatan akibat menghentikan kebiasaan merokok.

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Henri-Jean Aubin dari University of Paris-South mendapatkan kesimpulan semacam itu setelah me-review 62 studi yang mempelajari orang-orang yang mencoba untuk berhenti merokok. Termasuk orang-orang yang berhenti dengan menggunakan alat bantu seperti koyo nikotin maupun orang-orang yang berhenti tanpa memakai bantuan apapun.

Bagi sebagian besar partisipan, penambahan berat badan itu hanya terjadi selama tiga bulan pertama. Misalnya, partisipan yang tidak menggunakan alat bantu apapun untuk berhenti merokok mengalami kenaikan berat badan rata-rata 3 kilogram pada bulan-bulan pertama.

Menurut peneliti, temuan ini bisa membantu para dokter memberikan gambaran yang lebih realistis kepada pasien-pasiennya tentang seberapa banyak berat badan yang akan didapatkan ketika pasien bersedia untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.

"Penambahan berat badan ini sepadan dengan manfaat kesehatan yang didapatkan setelah berhenti merokok. Penambahannya pun biasanya tak terlalu banyak, lagipula beberapa tahun kemudian kondisi ini akan menurun dan berat badan mantan perokok kembali normal," ungkap peneliti Dr. Esteve Fernandez dari University of Barcelona dan Simon Chapman dari University of Sydney.

"Studi-studi yang di-review tersebut mengindikasikan bahwa penambahan berat badan yang tidak terlalu banyak takkan mampu meningkatkan risiko kematian; justru merokok-lah yang bisa," lanjut kedua peneliti seperti dilansir dari MSNBC, Rabu (11/7/2012).

Studi ini baru saja dipublikasikan secara online dalam British Medical Journal.

Related Posts Plugin for 
WordPress, Blogger...