Monday, May 7, 2012

Pemeriksaan Fisik

1. Sebutkan cara pengumpulan data dan jelaskan
->Mampu mengumpulkan data melalui anamnesa
- Tahap kedua dalam pengumpulan data adalah pengamatan, dan pada praktiknya kita lebih sering menyebutnya dengan observasi. Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien.

Tujuan dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra
Mampu melakukan pengumpulan data melalui pengukuran dan pemeriksaan fisik
-
2. a. menurut saudara apa yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan
jawab
Selalu minta ijin, menjaga privasi pasien, pemeriksaan harus seksama dan sistematis, menjelaskan apa yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan, beri instruksi spesifik yang jelas, berbicara yang komunikatif, ajaklah pasien untuk bekerja sama dalam pemeriksaan, perhatikan ekspresi atau bahasa pasien, mencatat hasil pemeriksaan, menginformasikan hasil pemeriksaan, menghindari bahasa medis, tanyakan pada pasien adakah yang ditanyakan tentang dirinya

b. apa perlunya nama di dada pada waktu merawat penderita

3. Apa yang dimaksud data subjektif dan data objektif, sebutkan contohnya
Jawab
Subjektif
Segala yang diutarakan pasien
Objektif
Data yang sesungguhnya yang dapat diobservasi dan dilihat oleh perawat

4. Dalam pemeriksaan sering menggunakan PQRST, sebutkan dan jelaskan masing masing istilah tersebut!
jawab
P = Provokatif atau Paliatif
apa yang menyebabkan gejala
apa yang menyebabkan lebih baik atau buruk
Serangan pertama
Q= quality atau quantity
bagaimana rasanya
gejalanya kelihatannya dan suaranya
seberapa sering anda mengalaminya sekarang
R=Region atau radiation
Dimana timbul gejala apa menyebar?
Region (daerah) dimanakah gejala itu terjadi
Radiation (Penyebaran) dalam kasus nyeri, apa nyeri menjalar kebawah, atas punggung dan sebagainya
S=Severity
Berapa tingkat keparahan gejala, pada skala keparahan 1-10, dengan angka 10 menggambarkan keadaan yang paling parah
severty atau keparahan
Seberapa buruk gejala pada keadaan yang terparah
T= Timing ( Penentuan waktu )
Kapan gejala ini dimulai
Seberapa sering terjadinya
Apakah terjadi tiba tiba atau bertahap


5. apa yang dimaksud pemfis dengan metodi ROS
jawab : Pengkajian yang dilakukan mencakup seluruh sistem tubuh, yaitu : keadaan umum, tanda vital, sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal dan integumen, sistem reproduksi. Informasi yang didapat membantu perawat untuk menentukan sistem tubuh mana yang perlu mendapat perhatian khusus.

6. Coba jelaskan pemeriksaan kepala dan leher?
Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
Inspeksi kepala dan wajah

Bentuk kontur, kesimetrisan, warna wajah

cari adanya lesi wajah, ruam pembengkakan atau kemerrahan-> Gerakan abnormal lainnya

Auskultasi kepala
Auskultasi pembuluh darah utama dikepala arteri periorbital, temporal, oksipitl -> Gunakan bagian bel. stetostkop


Leher
Menginspeksi dan memalpasi leher
-Adanya lesi, limfe, penurunan rentang gerak leher, nyeri pada pergerakan leher.
-Kelenjar tiroid kemampuan untuk menelan atau nyeri telan
normalnya laring trakea dan tiroid akan naik pada saat menelan

mengauskultasi leher
            |
menggunakan bel stetoskop
          |
Arteri karotis - normalnya auskultasi pada darah pasien


7. Apa yang dimakssud
a Posisi Litotomi
Pasien diletakkan datas meja yang ada penopang kaki, pantat pasien berada dipinggir meja, periksa lulutnya terlipat dan kakinya diletakkan pada punggungnya untuk memeriksa rektum dengan jari atau vagina
b. Posisi Sim
Pasien berbaring miring kekiri bertumpu pada tangan kirinya, tangan kanannya terulur kedepan dan sikunya terlipat, dan lengannya diletakkan dibantal dibawah kepala pasien, tubuh condong kedepan untuk memeriksa rektum dan vagina dengan jari
c. Posisi Genupektural
Pasien berbaring pada lutut dan dadanya, tubuhnya terlipat kira-kira 90 derajat dipahanya (nungging)
d. Posisi Dorsal Recumbent
Pasien berbaring, diatas punggungnya dengan kedua kakinya diatas tempat tidur atau meja periksa untuk memeriksa perut dan dada.

8.Sebutkan urutan urutan teknik pemeriksaan fisik pada abdomen yang benar?
Jawab
a. INSPEKSI ABDOMEN
b. AUSKULTASI ABDOMEN
Pemeriksaan auskultasi abdomen berguna untuk memperkirakan gerakan usus dan adanya gangguan pembuluh darah. Bunyi usus akan terdengar tidak teratur seperti orang berkumur dengan frekwensi 5 – 35 kali permenit. Normal tidak terdengar bunyi vaskuler disekitar aorta, ginjal, iliaka atau femoral, apabila terdapat desiran mungkin suatu aneurisma .
c.    PERKUSI ABDOMEN
Lakukan perkusi di empat kuadran dan perhatikan suara yang timbul pada saat melakukannya dan bedakan batas-batas dari organ dibawah kulit. Organ berongga seperti lambung, usus, kandung kemih berbunyi timpani, sedangkan bunyi pekak terdapat pada hati, limfa, pankreas, ginjal
1. Perkusi Batang Hati
2. Perkusi Lambung
3. Perkusi Ginjal
4. Normal perkusi tidak mengakibatkan rasa nyeri


9.Terangkan tentang bagian bagian abdomen serta organ yg ada di dalamnya? Regio-regio abdomen dan organ-organnya:
Jawab
a. Hypochondrium dextra, yaitu regio kanan atas:
        Hepar dan Vesica fellea
b. Epigastrium, regio yang berada di ulu hati
        Gaster, Hepar, Colon transversum
c. Hypochondrium sinistra, regio yang berada di kiri atas:
        Gaster, Hepar, Colon Transversum
d. Lumbaris dextra, regio sebelah kanan tengah:
        Colon ascendens
e. Umbilicalis, regio tengah:
        Intestinum tenue, Colon transversum
f. Lumbaris sinistra, regio sebelah kiri umbilikalis:
        Intestinum tenue, Colon descendens
g. Inguinalis dextra, regio kanan bawah:
        Caecum, Appendix vermiformis
h. Hypogastrium / Suprapubicum, regio di tengah bawah:
        Appendix vermiformis, Intestinum tenue, Vesica urinaria
Inguinalis sinistra, regio kiri bawah:
        Intestinum tenue, Colon descendens, Colon sigmoideum

10. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan bising usus! Jelaskan.
Jawab
Cara pemeriksaan
1.    Mintalah pasien berbaring terlentang dengan tangan dikedua sisi. Letakan bantal kecil dibawah lutut dan dibelakang kepala
2.    Letakkan kepala stetoskop sisi diapragma yang telah dihangatkan di daerah kuadran kiri bawah. Berikan tekanan ringan, minta pasien agar tidak berbicara. Bila mungkin diperlukan 5 menit terus menerus untuk mendengar sebelum pemeriksaan menentukan tidak adanya bising usus.
3.    Dengarkan bising usus apakah normal, hiperaktif, hipoaktif, tidak ada bising usus dan perhatikan frekwensi/ karakternya.
4.    Bila bising usus tidak mudah terdengar, lanjutkan pemeriksaan dengan sistematis dan dengarkan tiap kuadran abdomen.
5.    Kemudian gunakan sisi bel stetoskop, untuk mendengarkan bunyi desiran dibagian epigastrik dan pada tiap kuadran diatas arteri aortik, ginjal, iliaka, femoral dan aorta torakal. Pada orang kurus mungkin dapat terlihat gerakan peristaltik usus atau denyutan aorta.

Related Posts Plugin for 
WordPress, Blogger...