KONSEP DASAR KEPERAWATAN
(Konsep sehat dan sakit)
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu adalah bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat-sakit, yang dapat digambarkan
sebagai berikut :
rentang sehat rentang sakit
Sejahtera sehat sehat setengah sakit mati
sekali normal sakit
krronis
Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal, sehat sekali dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.
• Batasan sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan
(WHO 1947)
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diketahui karakterisrik sehat sebenarnya adalah :
• Memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
• Memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan, baik secara internal dan eksternal.
• Memiliki hidup yang kreatif dan produktif.
Faktor pengaruh status kesehatan
1. Perkembangan
2. Sosial dan kultural
3. Pengalaman masa lalu
4. Harapan seseorang tentang dirinya
5. Keturunan
6. Lingkungan
7. Pelayanan
Rentang sakit
Rentang sakit merupakan rangkaikan dalam konsep sehat – sakit. Rentang ini di mulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
• Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian,serta
terganggunya proses penyesuaian diri manusia,sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi
Yang normal dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial (Parsons, 1972)
Sehat-->Sakit-->Penyakit-->Sembuh-->Sehat
Gambar. Hubungan sehat sakit
Tahapan proses sakit
• Tahap gejala
• Tahap asumsi terhadap sakit
• Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
• Tahap ketergantungan
• Tahap penyembuhan
Dampak sakit
• Terjadi perubahan peran pada keluarga
• Terjadinya gangguan psikologis
• Masalah keuangan
• Kesepian akibat perpisahan
• Terjadianya perubahan kebiasaan sosial
• Terganggunya privasi seseorang
• Otonomi
• Terjadinya perubahan gaya hidup
Perilaku pada orang sakit
• Adanya perasaan ketakutan
• Menarik diri
• Egosentris
• Sensitif pada persoalan kecil
• Reaksi emosional tinggi
• Perubahan persepsi
• Berkurangnya minat
Terimakasih……..
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
(Proses Keperawatan)
PENGERTIAN
Banyak pakar telah merumuskan definisi dari proses keperawatan (Weitzel, Marriner, Murray, Yura, Herber, dll). Secara umum dapat dikatakan
bahwa proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis, dalam melakuan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang
berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya
(Tarwoto & Wartonah, 2004).
Proses keperawatan adalah :
1. Suatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah pasien dan mencarikan alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pasien.
2. Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien sampai ke tahap maksimum.
3. Merupakan pendekatan ilmiah
4. Terdiri dari 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Atau, ada pula yang menterjemahkannya ke dalam 5 tahap : pengkajian, perumusan
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
ALASAN PENGGUNAAN PROSES KEPERAWATAN
1. Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan
2. Profesionalisme, sesuai dengan konsep keperawatan bahwa perawatan merupakan pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat profesional di
mana dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan pendekatan proses keperawatan
3. Untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan
4. Untuk meningkatkan peran serta dan keterlibatan pasien dalam pelayanan keperawatan.
HUBUNGAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HAK-HAK KLIEN
The American Hospital Association’s (1972) menerbitkan tulisan tentang pernyataan hak-hak pasien. Menyadari hal tersebut, National Leaque For
Nursing (NLN, 1959), sejenis Persatuan Perawat Nasional di Amerika, menyusun suatu rancangan awal pernyataan hak-hak pasien dengan asumsi dasar sebagai
berikut :
1. Asuhan keperawatan mencakup promosi kesehatan, asuhan dan pencegahan penyakit, ketidakmampuan dan rehabilitasi. Asuhan keperawatan
dapat diberikan melalui proses pengajaran, penyuluhan, dan dukungan emosional, serta perawatan pada waktu ia sakit.
2. Asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan kesehatan secara menyeluruh dan direncanakan, serta diberikan dalam kombinasi
dengan pelayanan medis, pendidikan, dan kesejahteraan.
3.Tenaga keperawatan menghadapi individualitas, martabat, dan hak-hak setiap orang tanpa memandang ras, warna kulit, derajat, kebangsaan, status
sosial dan ekonomi.
TUJUAN PROSES KEPERAWATAN
TUJUAN UMUM :
Memberikan suatu kerangka kerja berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat, sehingga kebutuhan perawatan kesehatan klien, keluarga
dan masyarakat dapat terpenuhi.
TUJUAN KHUSUS :
1. Mempraktekkan metode pemecahan masalah dalam praktek keperawatan (problem solving)
2. Menggunakan standart dalam praktek keperawatan
3. Memperoleh metode yang baku, rasional dan sistematis
4. Memperoleh metode yang dapat digunakan dalam berbagai macam situasi
5. Memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi
KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN
1.Tujuan : proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
2. Sistematik : menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan — meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan menghindari
masalah yang bertentangan dengan tujuan pelayanan kesehatan / keperawatan
3. Dinamik : proses keperawatan ditujukan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan klien yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses
keperawatan ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dan klien
4. Interaktif : dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat, klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya
5. Fleksibel : dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun dan bisa digunakan secara berurutan
6.Teoritis : setiap langkah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model keperawatan yang
berlandaskan pada filosofi keperawatan dan ditekankan pada aspek : humanisti, holistik dan care.
FUNGSI PROSES KEPERAWATAN
1. Sebagai kerangka berpikir untuk fungsi dan tanggung jawab keperawatan dalam ruang lingkup yang sangat luas
2. Sebagai alat untuk mengenal masalah klien, merencanakan secara sistematis, melaksanakan rencana dan menilai hasil.
SASARAN
Sasaran dalam proses keperawatan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah keperawatan, karena ketidak mampuannya
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual. Dapat juga yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan faktor
ketidaktahuan klien tentang perawatan diri atau karena kelemahan fisik, mental dan sosial.
Komponen yang terkait adalah :
1. Klien (individu, keluarga, masyarakat)
2. Provider atau pemberi pelayanan keperawatan
3. Anggota tim kesehatan lainnya.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PROSES KEPERAWATAN
A. Bagi Pelayanan Kesehatan :
1. Pedoman yang sistematis bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan
2.Sebagai alat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
B.Bagi Pelaksana Keperawatan
1. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Bila semua kebutuhan klien dapat dipenuhi, tentu akan dapat mempercepat proses penyembuhan klien dan kepuasan bagi klien akan pelayanan
keperawatan yang diberikan. Dengan demikian, mutu asuhan keperawatan akan meningkat.
2. Pengembangan ketrampilan intelektual dan teknis bagi tenaga pelaksana keperawatan.
3. Peningkatan citra keperawatan dan tenaga keperawatan.
Jalan yang paling tepat untuk meningkatkan citra keperawatan dan profesi keperawatan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Kepuasan konsumen terhadap pelayanan keperawatan menunjukkan keyakinannya terhadap profesi keperawatan.
4. Meningkatkan peran dan fungsi perawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
5. Pengakuan otonomi keperawatan oleh masyarakat dan profesi lain.
Profesi keperawatan memberikan kesempatan kepada tenaga keperawatan untuk melaksanaan otonomi profesinya, yang didasari oleh tanggung gugat
dan tanggung jawab, penerapan etika profesi dan standart praktek keperawatan.
6. Peningkatan rasa solidaritas.
Kesamaan metode praktek keperawatan yang digunakan oleh semua tenaga keperawatan akan memperkuat persatuan serta menggambarkan otonomi
dan identitas keperawatan.
7. Peningkatan kepuasan tenaga keperawatan.
Kepuasan konsumen terhadap pelayanan keperawatan dengan sendirinya akan menimbulkan kepuasan bagi tenaga perawatan.
8. Memupuk rasa percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan
9. Untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Proses keperawatan dapat mendukung dan memberi sumbangan dalam pengembangan penelitian ilmu keperawatan, sehingga dapat dikembangkan
metode-metode yang baku dalam memberikan asuhan keperawatan.
C. Bagi Pasien :
1. Aspek keperawatan yang diterima bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
2. Merangsang partisipasi pasien dalam perawatan dirinya (self care)
3. Kelanjutan asuhan
4. Terhindar dari mal-praktik
TERIMAKASIH……………
(Konsep sehat dan sakit)
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu adalah bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat-sakit, yang dapat digambarkan
sebagai berikut :
rentang sehat rentang sakit
Sejahtera sehat sehat setengah sakit mati
sekali normal sakit
krronis
Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal, sehat sekali dan sejahtera. Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik,emosi,sosial dan spiritual.
• Batasan sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan
(WHO 1947)
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diketahui karakterisrik sehat sebenarnya adalah :
• Memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
• Memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan, baik secara internal dan eksternal.
• Memiliki hidup yang kreatif dan produktif.
Faktor pengaruh status kesehatan
1. Perkembangan
2. Sosial dan kultural
3. Pengalaman masa lalu
4. Harapan seseorang tentang dirinya
5. Keturunan
6. Lingkungan
7. Pelayanan
Rentang sakit
Rentang sakit merupakan rangkaikan dalam konsep sehat – sakit. Rentang ini di mulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
• Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian,serta
terganggunya proses penyesuaian diri manusia,sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi
Yang normal dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial (Parsons, 1972)
Sehat-->Sakit-->Penyakit-->Sembuh-->Sehat
Gambar. Hubungan sehat sakit
Tahapan proses sakit
• Tahap gejala
• Tahap asumsi terhadap sakit
• Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
• Tahap ketergantungan
• Tahap penyembuhan
Dampak sakit
• Terjadi perubahan peran pada keluarga
• Terjadinya gangguan psikologis
• Masalah keuangan
• Kesepian akibat perpisahan
• Terjadianya perubahan kebiasaan sosial
• Terganggunya privasi seseorang
• Otonomi
• Terjadinya perubahan gaya hidup
Perilaku pada orang sakit
• Adanya perasaan ketakutan
• Menarik diri
• Egosentris
• Sensitif pada persoalan kecil
• Reaksi emosional tinggi
• Perubahan persepsi
• Berkurangnya minat
Terimakasih……..
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
(Proses Keperawatan)
PENGERTIAN
Banyak pakar telah merumuskan definisi dari proses keperawatan (Weitzel, Marriner, Murray, Yura, Herber, dll). Secara umum dapat dikatakan
bahwa proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis, dalam melakuan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang
berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respon pasien terhadap penyakitnya
(Tarwoto & Wartonah, 2004).
Proses keperawatan adalah :
1. Suatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah pasien dan mencarikan alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan pasien.
2. Merupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien sampai ke tahap maksimum.
3. Merupakan pendekatan ilmiah
4. Terdiri dari 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Atau, ada pula yang menterjemahkannya ke dalam 5 tahap : pengkajian, perumusan
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
ALASAN PENGGUNAAN PROSES KEPERAWATAN
1. Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan keperawatan
2. Profesionalisme, sesuai dengan konsep keperawatan bahwa perawatan merupakan pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat profesional di
mana dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan pendekatan proses keperawatan
3. Untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan
4. Untuk meningkatkan peran serta dan keterlibatan pasien dalam pelayanan keperawatan.
HUBUNGAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HAK-HAK KLIEN
The American Hospital Association’s (1972) menerbitkan tulisan tentang pernyataan hak-hak pasien. Menyadari hal tersebut, National Leaque For
Nursing (NLN, 1959), sejenis Persatuan Perawat Nasional di Amerika, menyusun suatu rancangan awal pernyataan hak-hak pasien dengan asumsi dasar sebagai
berikut :
1. Asuhan keperawatan mencakup promosi kesehatan, asuhan dan pencegahan penyakit, ketidakmampuan dan rehabilitasi. Asuhan keperawatan
dapat diberikan melalui proses pengajaran, penyuluhan, dan dukungan emosional, serta perawatan pada waktu ia sakit.
2. Asuhan keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan kesehatan secara menyeluruh dan direncanakan, serta diberikan dalam kombinasi
dengan pelayanan medis, pendidikan, dan kesejahteraan.
3.Tenaga keperawatan menghadapi individualitas, martabat, dan hak-hak setiap orang tanpa memandang ras, warna kulit, derajat, kebangsaan, status
sosial dan ekonomi.
TUJUAN PROSES KEPERAWATAN
TUJUAN UMUM :
Memberikan suatu kerangka kerja berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat, sehingga kebutuhan perawatan kesehatan klien, keluarga
dan masyarakat dapat terpenuhi.
TUJUAN KHUSUS :
1. Mempraktekkan metode pemecahan masalah dalam praktek keperawatan (problem solving)
2. Menggunakan standart dalam praktek keperawatan
3. Memperoleh metode yang baku, rasional dan sistematis
4. Memperoleh metode yang dapat digunakan dalam berbagai macam situasi
5. Memperoleh asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi
KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN
1.Tujuan : proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
2. Sistematik : menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan — meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan menghindari
masalah yang bertentangan dengan tujuan pelayanan kesehatan / keperawatan
3. Dinamik : proses keperawatan ditujukan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan klien yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses
keperawatan ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dan klien
4. Interaktif : dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat, klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya
5. Fleksibel : dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun dan bisa digunakan secara berurutan
6.Teoritis : setiap langkah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model keperawatan yang
berlandaskan pada filosofi keperawatan dan ditekankan pada aspek : humanisti, holistik dan care.
FUNGSI PROSES KEPERAWATAN
1. Sebagai kerangka berpikir untuk fungsi dan tanggung jawab keperawatan dalam ruang lingkup yang sangat luas
2. Sebagai alat untuk mengenal masalah klien, merencanakan secara sistematis, melaksanakan rencana dan menilai hasil.
SASARAN
Sasaran dalam proses keperawatan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah keperawatan, karena ketidak mampuannya
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual. Dapat juga yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan faktor
ketidaktahuan klien tentang perawatan diri atau karena kelemahan fisik, mental dan sosial.
Komponen yang terkait adalah :
1. Klien (individu, keluarga, masyarakat)
2. Provider atau pemberi pelayanan keperawatan
3. Anggota tim kesehatan lainnya.
KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PROSES KEPERAWATAN
A. Bagi Pelayanan Kesehatan :
1. Pedoman yang sistematis bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan
2.Sebagai alat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
B.Bagi Pelaksana Keperawatan
1. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Bila semua kebutuhan klien dapat dipenuhi, tentu akan dapat mempercepat proses penyembuhan klien dan kepuasan bagi klien akan pelayanan
keperawatan yang diberikan. Dengan demikian, mutu asuhan keperawatan akan meningkat.
2. Pengembangan ketrampilan intelektual dan teknis bagi tenaga pelaksana keperawatan.
3. Peningkatan citra keperawatan dan tenaga keperawatan.
Jalan yang paling tepat untuk meningkatkan citra keperawatan dan profesi keperawatan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Kepuasan konsumen terhadap pelayanan keperawatan menunjukkan keyakinannya terhadap profesi keperawatan.
4. Meningkatkan peran dan fungsi perawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan.
5. Pengakuan otonomi keperawatan oleh masyarakat dan profesi lain.
Profesi keperawatan memberikan kesempatan kepada tenaga keperawatan untuk melaksanaan otonomi profesinya, yang didasari oleh tanggung gugat
dan tanggung jawab, penerapan etika profesi dan standart praktek keperawatan.
6. Peningkatan rasa solidaritas.
Kesamaan metode praktek keperawatan yang digunakan oleh semua tenaga keperawatan akan memperkuat persatuan serta menggambarkan otonomi
dan identitas keperawatan.
7. Peningkatan kepuasan tenaga keperawatan.
Kepuasan konsumen terhadap pelayanan keperawatan dengan sendirinya akan menimbulkan kepuasan bagi tenaga perawatan.
8. Memupuk rasa percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan
9. Untuk pengembangan ilmu keperawatan.
Proses keperawatan dapat mendukung dan memberi sumbangan dalam pengembangan penelitian ilmu keperawatan, sehingga dapat dikembangkan
metode-metode yang baku dalam memberikan asuhan keperawatan.
C. Bagi Pasien :
1. Aspek keperawatan yang diterima bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
2. Merangsang partisipasi pasien dalam perawatan dirinya (self care)
3. Kelanjutan asuhan
4. Terhindar dari mal-praktik
TERIMAKASIH……………